Terbentuknya KPSSH disambut baik oleh pemerintah Kabupaten Siak. Hal ini disampaikan oleh Wakil Bupati Siak yang juga menyampaikan kegembiraannya atas terwakilinya seluruh perusahaan dalam Koalisi Privat Sektor untuk Siak Hijau.
Inisiatif untuk mendukung Siak Hijau, membangun trust dengan nota kesepahaman bersama untuk komitmen Privat Sektor dalam mendukung Siak Hijau, diperkuatnya sekretariat KPSSH oleh seluruh pihak, serta diperlukannya menyusun strategi pelaksanaan Siak Hijau secara bersama-sama menjadi masukan dari pihak Sedagho Siak dalam paparan yang disampaikan oleh Susanto Kurniawan (Dinamisator Sedagho Siak). Sedagho Siak yang didirikan pada tanggal 19 September 2017, menekankan kemitraan para pihak adalah modal penting untuk mewujudkan komitmen Siak Hijau.
Program Siak Hijau didukung sepenuhnya oleh perusahaan-perusahaan yang ada di Kabupaten Siak, maka untuk mempermudah koordinasi dibentuklah KPSSH. Ketua KPSSH, Khaerul Bashar menyampaikan bahwa KPSSH akan dioptimalkan sebagai wadah koordinasi Privat Sektor dalam mendukung pelaksanaan kebijakan Siak Hijau.
Pada kegiatan yang dihadiri oleh para pihak ini PT. Riau Andalan Pulp and Paper (Group APRIL), menjelaskan mengenai Visi APRIL 2030 dengan empat komitmen utama yaitu Iklim Positif menjalankan solusi yang berlandaskan ilmu pengetahuan untuk menurunkan emisi karbon secara drastis, Lanskap yang Berkembang yaitu kegiatan konservasi dalam pendekatan proteksi-produksi dalam pengelolaan lanskap, Kemajuan Insklusif dengan melakukan pemberdayaan masyarakat melalui prakarsa transformatif dan Pertumbuhan Berkelanjutan yaitu mengembangkan bisnis melalui diversifikasi, sirkulasi dan produksi yang berkelanjutan. Keselarasan visi AQPRIL 2030 dengan capaian Program Siak HIjau, merupakan komitmen perusahaan dalam mendukung Siak Hijau. Kesadaran akan pentingnya kolaborasi, koordinasi dan komunikasi untuk mencapai komitmen bersama dalam mewujudkan program Siak Hijau ditegaskan oleh Dian Novarina dari Group APRIL melalui paparannya dalam Rapat Koordinasi dan Evaluasi Anggota Koalisi Private Sektor untuk Siak Hijau (KPSSH).
Program Kebijakan keberlanjutan yang dilaksanakan oleh Grup Musim Mas berdiri diatas empat pilar yang menjadi komitmen mereka yang diumumkan pada 4 Desember 2019 dan diperbaharui pada tanggal 9 September 2020. Program Pengembangan Petani Swadaya Kelapa Sawit yang dilakukan oleh Grup Musim Mas telah memberikan pelatihan dan pendampingan pada lebih dari 6900 petani swadaya, membantu dalam Leaf Sampling Unit (LSU) untuk kebun petani dan membantu sertifkasi RSPO bagi para petani swadaya. Dengan dijalankannya program Indonesian Palm Oil Development for Smallholders (IPODS), Grup Musim Mas membangun kolaborasi jangka panjang berbasis lanskap dengan pemangku kepentingan lokal untuk meningkatkan keterampilan petani kecil agar berkelanjutan dan mandiri.
Dipasok oleh PT SPA, Grup APP Sinar Mas mengalokasikan 30 persen untuk kawasan hutan alam. Hal ini diikuti dengan diluncurkannya program Desa Makmur Peduli Api (DMPA) sebagai perwujudan Kebijakan Konservasi Hutan dalam upaya mencegah kebakaran dan perambahan lahan, serta memberdayakan masyarakat sekitar hutan secara sosial-ekonomi. Dilandasi kesadaran bahwa komunitas atau masyarakat yang memiliki mata pencaharian yang baik dan berkelanjutan adalah mitra alami dalam konservasi dan pencegahan deforestasi (perambahan hutan) maka Enam pilar DMPA didapuk sebagai tonggak penting untuk perwujudan target program Kebijakan Konservasi Hutan. Program DMPA adalah bentuk nyata dari pelaksanaan APP Sustainability Roadmap Vision 2020 yang diluncurkan di bulan Juni 2012 yang dipadukan dengan APP Forest Conservation Policy yang diluncurkan pada Februari 2013 oleh Grup APP Sinar Mas.
Diwakili oleh PT KTU, Grup Astra Agro Lestari menekankan komitmen mereka dalam mendukung Siak Hijau. Beberapa program telah dilakukan oleh PT KTU sesuai dengan Public Contribution Roadmap yang dicanangkan oleh Grup Astra Agro Lestari. Melalui tiga fokus yang ditetapkan untuk mencapai perwujudan perusahaan yang berkelanjutan, Grup Astra Agro Lestari menghimbau butuhnya dilakukan kolaborasi baik melalui perusahaan dengan perusahaan, perusahaan dengan NGO dan NGO dengan NGO lainnya.
Komitmen kesiapan berkontribusi untuk Siak Hijau tampak ditegaskan oleh pihak Privat Sektor melalui berbagai paparannya. Penjelasan tentang berbagai kebijakan dan program berkelanjutan yang sudah dilakukan oleh pihak Privat Sektor merupakan wujud kesadaran akan pentingnya kolaborasi dari berbagai pihak untuk mewujudkan Siak Hijau, baik itu kolaborasi pada tingkat kebijakan maupun pada tingkat pelaksanaan program di lapangan.
EcoNusantara sebagai sekretariat KPSSH menegaskan akan kebutuhan kolaborasi dan koordinasi antar pihak terkait untuk mengimplementasi kegiatan yang mendukung program Siak Hijau dengan tetap menjaga hal-hal sensitif tiap pihak untuk menjaga privasi tiap pihak. Ruang komunikasi dan koordinasi bagi anggota KPSSH disediakan oleh EcoNusantara selaku pemangku sekretariat KPSSH melalui ruang tersendiri pada website EcoNusantara, untuk digunakan sepenuhnya sebagai sarana berbagi informasi tentang aktivitas yang dilaksanakan oleh anggota KPSSH, sesuai dengan tujuan dibentuknya KPSSH yaitu sebagai wadah koordinasi Privat Sektor dalam mendukung terwujudnya pelaksanaan Siak Hijau.
