Wilmar memberikan dukungan yang berarti bagi perkebunan sawit berkelanjutan di Kabupaten Siak, Provinsi Riau, melalui partisipasinya dalam Koalisi Privat Sektor untuk Siak Hijau (KPSSH) yang terbentuk pada September 2019. Sejak menjadi anggota KPSSH pada tahun 2020, Wilmar telah aktif dalam mendukung inisiatif ini.
KPSSH merupakan wadah bagi sektor swasta untuk mendukung implementasi Kebijakan Lanskap Siak Hijau (LSH), khususnya dalam memperkuat koordinasi dan sinergi antar program-program yang bertujuan mencapai LSH melalui pendekatan yurisdiksi.
Wilmar memiliki peran penting dalam mendukung dan mendorong pencapaian LSH, terutama dalam meningkatkan kapasitas petani swadaya serta mendampingi mereka dalam menerapkan praktik pengelolaan kebun terbaik dan meraih sertifikasi Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO).
Perusahaan ini juga telah melaksanakan program pemberdayaan petani swadaya di beberapa wilayah, termasuk Jambi, Sumatra Utara, dan Kalimantan Barat. Sejauh ini, Wilmar telah bermitra dengan 14 kelompok petani swadaya, melibatkan 5.760 anggota dengan total luas area mencapai 12.584 hektar. Dari keseluruhan tersebut, sembilan kelompok telah berhasil memperoleh sertifikat ISPO, mencakup luas kebun sebesar 8.992 hektar yang dikelola oleh 3.707 petani.
Menurut Pujuh Kurniawan, Head Sustainability Wilmar Indonesia, sejak terlibat dalam program pemberdayaan petani swadaya di Siak, Wilmar telah bekerja sama dengan lima koperasi yang melibatkan sekitar 1.500 anggota petani dengan total luas kebun mencapai 2.500 hektar. Dua koperasi telah berhasil mendapatkan sertifikasi ISPO sejak tahun 2019, dua lainnya sedang dalam proses penyelesaian sertifikasi ISPO pada awal 2024, dan satu koperasi lagi sedang dalam proses persiapan menuju sertifikasi ISPO. Program ini dijalankan Wilmar bersama berbagai pihak di Kabupaten Siak, termasuk PT Permodalan Siak (Persi), Dinas Perkebunan, dan instansi terkait lainnya.
KPSSH dan Sekretariat Siak Hijau mengharapkan adanya kontribusi lebih luas dari para stakeholder di Kabupaten Siak untuk mewujudkan tujuan LSH. Oleh karena itu, pada 7 Maret 2024, digelar workshop sinergi Siak Hijau bertema kolaborasi multi-stakeholder di Siak. Melalui workshop ini, KPSSH dan Sekretariat Siak Hijau memberikan pemahaman penting mengenai industri sawit berkelanjutan, terutama pencapaian sertifikasi ISPO.
Keterlibatan Wilmar dalam program ini menegaskan komitmen perusahaan untuk memberikan dampak ekonomi yang positif bagi masyarakat Siak, serta menunjukkan sinergi antara program perusahaan dengan kebijakan pemerintah. Hal ini juga memperkuat peran Wilmar dalam mendukung KPSSH untuk mencapai tujuan LSH.
Karena itu, pada 7 Maret 2024, digelar workshop sinergi Siak Hijau bertema kolaborasi multi-stakeholder untuk mendukung perkebunan sawit berkelanjutan di Lanskap Siak Hijau yang digelar di Siak. Melalui workshop itu, KPSSH dan Sekretariat Siak Hijau memberikan gambaran pentingnya industri sawit berkelanjutan, salah satunya adalah mencapai sertifikat ISPO.
Kegiatan itu dikelola EcoNusantara bekerja sama dengan KPSSH dan didukung Wilmar, diikuti para pihak dalam pelaksanaan LSH, terutama yang terkait pembangunan sawit berkelanjutan. Sudarsono Soedomo, salah satu narasumber dari Institut Pertanian Bogor, menyampaikan pentingnya perekonomian rakyat berkelanjutan.
Rismansyah Danasaputra, narasumber dari Forum Pengembangan Perkebunan Strategis Berkelanjutan (FP2SB), memaparkan proses sertifikasi ISPO bagi para petani swadaya. Narasumber lain dari PT Persi dan koperasi swadaya masyarakat mitra dari Wilmar, yang berbagi pengalaman dalam mencapai sertifikasi ISPO.
Secara umum, area-area zona perkebunan, kehutanan, dan pertambangan, terdapat pihak-pihak sektor swasta yang berperan penting dalam pembangunan ekonomi. Secara lanskap berbasis jurisdictional approach, sektor-sektor swasta berbasis kehutanan dan perkebunan sangat berperan dalam membangun perekonomian masyarakat, bahkan di luar zona itu sendiri.
Sumber: https://investor.id/business/357405/strategi-wilmar-dukung-sawit-berkelanjutan-di-siak